Kamis, 09 Agustus 2012

minder kurang percaya diri


Minder, Kurang Percaya Diri
Hancurkan rasa minder Anda segera..!
Jebol tembok penghalang yang membatasi kesuksesan Anda..!
Rasa minder tidak bisa hilang dengan cara memaksakan diri untuk percaya diri. Karena sifat dari rasa minder adalah semakin dilawan, maka dia semakin kuat.
Jika Anda bertanya, "Bagaimana cara paling mudah untuk berubah?"
Maka kami akan jawab, "hipnoterapi..!"
Karena hanya dengan hipnoterapi, kami bisa menjangkau sumber rasa takut Anda, yaitu pikiran bawah sadar. Dengan hipnoterapi, kami bisa meng-uninstall program pikiran yang menyebabkan Anda minder selama ini. Kemudian menggantinya dengan Mindset Percaya Diri.
Minder, gugup, takut atau tidak percaya diri adalah perasaan alami manusia yang diberikan Tuhan agar kita tidak terlalu kelewat percaya diri dan akhirnya sombong. Selain orang gila dan orang mabok, setiap orang waras pasti memiliki rasa minder, hanya saja konteks dan kadarnya berbeda-beda. Bahkan kami pun punya rasa minder apabila diharuskan tampil sebagai orang lain. Misalnya: kami akan sangat minder dan malu apabila harus memakai pakaian badut ketika menemui klien atau memberikan pelatihan hipnosis di depan puluhan murid kami.
Selama kita melakukan hal yang benar dan halal, sebenarnya tidak ada alasan bagi kita untuk merasa minder. Kalaupun kita belum mampu melakukan sesuatu, sebagai manusia kita bisa belajar dulu. Masalahnya, beberapa orang ternyata meletakkan rasa minder pada tempat yang salah, sehingga kehidupan dan kesuksesannya terhambat oleh rasa minder itu.
Gejala-gejala yang termasuk "Minder"
Seorang yang minder, biasanya punya pola perilaku seperti berikut:
·         Merasa diri rendah, bodoh, tidak mampu, tidak pantas, dsb.
·         Kesulitan dalam bergaul, susah mendapatkan teman baru.
·         Merasa kurang nyaman jika ada seseorang yang mendekatinya.
·         Tidak berani memulai percakapan atau perkenalan dengan orang lain.
·         Malu mengungkapkan ide atau pendapatnya kepada orang lain.
·         Demam panggung, takut berbicara di depan umum (public speaking phobia).
·         Ketika masuk dalam lingkungan baru, dia cemas dan takut kalau orang-orang di lingkungan baru tersebut menolak atau tidak menyukainya.
·         Suka menyendiri karena merasa tidak ada yang mau berteman.
·         Tegang atau grogi ketika berhadapan dengan orang lain yang baru dikenal sehingga tingkah lakunya terlihat kaku.
·         Merasa bahwa orang lain selalu memperhatikan kelemahannya.
·         Menganggap orang lain lebih hebat daripada dirinya.
·         Membandingkan kelemahan dirinya dengan kelemahan orang lain.
·         Sensitif terhadap perkataan orang lain, meskipun hanya bercanda.
·         Fokus pada kelemahan diri. Orang minder selalu punya seribu alasan untuk menyalahkan atau meremehkan dirinya sendiri.
·         Sering menolak apabila diajak ke tempat-tempat yang banyak orang.
·         Tidak berani menerima tanggung jawab yang besar karena takut gagal.
·         Kecewa pada diri sendiri karena tidak percaya diri, dan marah kepada orang lain yang tidak memperhatikan atau menghargainya.
·         Sering murung, mudah merasa sedih, dan lelah.
·         Kurang semangat dalam menjalani aktivitas dan mudah menyerah.
·         Sering melamun, dan mungkin masih banyak lagi.
Penyebab Minder
Setiap manusia yang lahir di dunia hanya membawa dua rasa takut alami, yaitu takut pada ketinggian dan suara keras. Jika Anda sekarang punya rasa takut, malu, grogi, atau minder selain kedua rasa takut tersebut, maka dipastikan rasa takut yang Anda miliki bukan karena secara genetis Anda punya sifat itu. Rasa minder yang Anda alami sekarang adalah pengaruh dari lingkungan Anda.
Dari hasil wawancara kami kepada klien yang mengalami masalah kepercayaan diri, dapat kami rangkum beberapa penyebab minder diantaranya:
·         Pengaruh lingkungan. Seorang bisa menjadi minder apabila selalu dilarang, disalahkan, tidak dipercaya, diremehkan oleh lingkungannya.
·         Sering diremehkan dan dikucilkan oleh teman sejawat.
·         Pola asuh orang tua yang sering melarang dan membatasi kegiatan anak.
·         Orang tua yang selalu memarahi kesalahan anak, tapi tidak pernah memberi penghargaan apabila anak melakukan hal yang positif.
·         Kurang kasih sayang, penghargaan, atau pujian dari keluarga.
·         Tertular sifat orang tua atau keluarga yang minder.
·         Trauma kegagalan di masa lalu.
·         Trauma dipermalukan atau dihina di depan umum.
·         Merasa diri tidak berharga lagi karena pernah dilecehkan secara seksual.
·         Merasa bentuk fisik tidak sempurna. Padahal, berapa banyak tokoh besar yang tetap percaya diri meskipun secara fisik kurang menarik?
·         Merasa berpendidikan rendah. Padahal tidak dibutuhkan pendidikan tinggi untuk menjadi berhasil. Banyak pengusaha yang kaya raya meskipun tidak pernah kuliah dan sekolahnya awut-awutan.
Masalah minder bukan hanya dialami orang biasa yang dalam kesehariannya jelas-jelas tampak minder. Beberapa klien kami adalah dosen dan dokter yang merasa tidak percaya diri ketika menghadapi mahasiswa dan pasien. Mereka berusaha menyembunyikan dan melawan rasa minder tersebut, tapi malah semakin membuat segala aktivitasnya menjadi tidak nyaman.
Mereka juga sudah berusaha mempersiapkan diri sedemikian rupa apabila akan tampil di depan mahasiswa dan pasien, tapi rasa minder tetap ada. Akhirnya, dalam hipnoterapi kami menemukan beberapa penyebab rasa minder tersebut. Setelah kami menghapus penyebab rasa minder tersebut dari pikiran bawah sadar, seketika rasa percaya diri muncul.
Nah, apabila Anda sudah mencoba berbagai cara untuk menjadi orang yang percaya diri dan mudah bergaul, namun semua usaha itu tidak membuahkan hasil yang nyata, maka sekaranglah saatnya Anda mencari bantuan dari orang lain.

pengaruh perkembangan iptek untuk anak usia dini


PENGARUH PERKEMBANGAN IPTEK
UNTUK ANAK USIA DINI
Disusun guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu : Laili Etika Rahmawati, S.Pd, M.Pd.

Disusun oleh :
Agari Regen Kuncoro
A520100017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2011


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pada masa era globalisasi teknologi merupakan salah satu sarana yang tidak lepas pada kehidupan sehari – hari untuk melakukan aktivitas. Jadi, dalam masa era globalisasi seperti sekarang ini, setuju atau tidak, mau atau tidak mau, kita harus berhubungan dengan teknologi khususnya teknologi informasi. Hal ini disebabkan karena teknologi tersebut mempengaruhi kehidupan kita sehari – hari. Oleh karena itu, sebaiknya tidak “gagap” terhadap perkembangan teknologi informasi. Banyak hasil penelitian menunjukan bahwa siapa yang terlambat menguasai informasi, maka terlambat pula memperpleh kesempatan untuk maju.
Atas dasar kreativitas akalnya, manusia mengembangkan IPTEK dalam rangka untuk mengolah SDA yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Pengembangan IPTEK harus didasarkan terhadap moral dan kemanusiaan yang adil dan beradab, agar semua masyarakat mengecam  IPTEK secara merata. Begitu juga diharapkan SDM-nya bisa lebih baik lagi, apalagi banyak kemudahan yang akan kita dapatkan. Namun, berbanding terbalik dengan realita yang ada karena semakin canggih perkembangan teknologi, telah membuat masyarakat menjadi malas yang disebabkan oleh kemudahan – kemudahan yang ada tersebut. Ambil saja salah satu contoh perkembangan IPTEK dibidang telekomunikasi. Zaman dahulu handphone itu sangat langka karena harganya yang mahal berbeda dengan sekarang harga handphone sudah sangat murah dan menjangkau lapisan menengah kebawah.
Hampir dalam semua kegiatan, manusia memanfaatkan teknologi, baik yang sederhana maupun yang canggih. Penciptaan teknologi, sesuai dengan esensinya, dilakukan untuk memudahkan kegiatan hidup manusia. Walaupun mampu memberikan kontribusi positif, dampak dari penciptaan sebuah teknologi sering pula memberi warna negatif tehadap hidup manusia. Manusia harus memandang teknologi sebagai sesuatu yang bersifat netral yaitu sarana yang dapat membantu untuk melaksanakan tugas dan aktivitas pekerjaan. Demikian pula halnya dengan komputer yang merupakan teknologi yang berkembang pesat, yang terbukti telah banyak membantu meningkatkan kinerja manusia.
Di masa depan perkembangan teknologi komputer akan berlangsung semakin pesat. Hal ini mengharuskan masyarakat untuk lebih mengenal dan bahkan mampu memanfaatkan teknologi tersebut dalam aktivitas kehidupan mereka.
Guru dan pendidik perlu menyiapkan siswa agar mengenal penggunaan teknologi komputer. Pengenalan teknologi komputer sejak usia dini akan mendorong anak untuk berani menggunakannya. Di masa depan mereka akan lebih mampu menguasai teknologi yang diperlukan untuk mendukung penyelesaian tugas dan pekerjaan. Untuk mencapai sasaran guru perlu memiliki computer literacy – pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan komputer dan juga kemampuan mengajarkan teknologi tersebut kepada peserta didik. Dalam hal ini peserta didik adalah anak usia dini (Pribadi, dkk. 2010:1.1).
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana pengaruh perkembangan IPTEK untuk anak usia dini?
2.      Bagaimana cara guru mengenalkan komputer untuk PAUD?
C.    Tujuan
1.      Mengetahui dan memahami pengaruh perkembangan IPTEK untuk anak usia dini.
2.      Mengetahui cara guru yang baik dalam mengenalkan komputer pada PAUD.
D.    Manfaat
Adapun manfaat yang kita peroleh dari membaca makalah ini sebagai berikut:
1.      Manfaat bagi orang tua:
a.       Menambah wawasan dalam memperkenalkan teknologi komputer kepada anak.
b.      Dapat mempermudah untuk mendapatkan informasi tentang PAUD.
2.      Manfaat bagi pendidik atau guru:
a.       Mempermudah guru untuk memperkenalkan teknologi komputer kepada peserta didik.
b.      Dapat mempermudah guru untuk mendapatkan informasi tentang pendidikan.
3.      Manfaat bagi anak didik:
a.       Anak dapat menggunakan teknologi komputer dengan baik.
b.      Untuk menyiapkan anak menghadapi masa depan era teknologi komputer.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pendidikan Anak Usia Dini.
Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan intuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, non formal, dan informal (Hasan, 2009:15).
Pendidikan anak usia dini adalah juga sebagai investasi yang amat besar bagi keluarga dan anak bangsa. Anak – anak kita adalah generasi penerus keluarga dan sekaligus penerus bangsa. Anak – anak sebagai penerus bangsa, merekalah yang kelak membangun bangsa indonesia menjadi bangsa yang maju, yang tidak ketinggalan dari bangsa lain. Dengan kata lain masa depan bangsa sangat ditentukan oleh pendidikan yang diberikan kepada anak – anak kita (Suyanto, 2005:3).
Tujuan pendidikan anak usia dini untuk mengembangkan seluruh potensi anak agar kelak dapat berfungsi sebagai manusia yang utuh sesuai falsafah suatu bangsa. Anak usia dini adalah individu yang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Bahkan dikatakan sebagai lompatan perkembangan. Karena itulah anak usia dini dikatakan sebagai usia keemasan yaitu usia yang sangat berharga dibanding usia – usia selanjutnya. Berbagai setudi yang dilakukan para ahli menyimpulkan bahwa pendidikan anak usia dini dapat memperbaiki prestasi dan meningkatkan produktivitas kerja masa dewasanya.
Begitu pentingnya masa usia dini ini, sampai – sampai (Sigmund Freud dalam Yusuf L.N., dan Nani M. Sugandi, 2011:48) berpendapat bahwa “Child is father of man” ( anak adalah ayah dari manusia), artinya masa anak sangat berpengaruh terhadap perkembangan kepribadian masa dewasa seseorang.
Para peneliti membuktikan bahwa 50% kemampuan belajar manusia ditentukan dalam empat tahun pertama, dan seseorang membentuk 30% yang lain sebelum mencapai delapan tahun. Ini tidak berarti bahwa seseorang menyerap 50% pengetahuan, 50% kebijaksanaan, atau 50% kecerdasan pada ulang tahun yang ke empat. Namun ini berarti tahun pertama, seseorang membentuk jalur – jalur belajar utama didalam otak dan menyerap sejumlah informasi dalam empat tahun pertama, serta seluruh pembelajaran berikutnya akan terbentuk dari dasar tersebut. Anak usia dini memiliki karakteristik yang khas baik secara fisik, psikis, sosial, moral dan sebagainya. Masa anak usia dini juga masa yang paling penting untuk sepanjang hidupnya sebab masa usia dini adalah masa pembentukan fondasi dan dasar kepribadian yang akan menentukan pengalaman anak selanjutnya. Sedemikian penting usia anak maka diperlukan pemahaman tentang karakteristik anak usia dini.
(Soehudin dalam Purwaningsih, 2011:2) menyatakan karakteristik anak usia dini sebagai berikut:
1.      Anak bersifat unik
2.      Anak bersifat aktif dan energik
3.      Anak mengekpresikan perilakunya secara spontan
4.      Anak bersifat egosentris
5.      Anak memiliki rasa eksploratif
6.      Anak memiliki rasa ingin tahu yang kuat
7.      Anak mudah frustasi
8.      Anak masih kurang pertimbangan
9.      Anak memiliki daya perhatian
10.  Anak umumnya kaya dan fantasi
11.  Anak merupakan usia belajar yang paling potensial
Beberapa hal menjadi alasan pentingnya memahami karakteristik anak usia dini. Sebagian dari alasan tersebut dapat diuraikan sebagaimana berikut:
a.    Usia dini merupakan usia yang paling penting dalam tahap perkembangan manusia, sebab usia tersebut merupakan periode diletakkannya dasar struktur kepribadian yang dibangun untuk sepanjang hidupnya. Oleh karena itu perlu pendidikan dan pelayanan yang tepat.
b.    Pengalaman awal sangat penting, sebab dasar awal cenderung bertahan dan akan mempengaruhi sikap dan perilaku anak sepanjang hidupnya, disamping itu dasar awal akan cepat berkembang menjadi kebiasaan. Oleh karena itu perlu pemberian pengalaman awal yang positif.
c.    Perkembangan fisik dan mental mengalami kecepatan yang luar biasa, dibanding dengan sepanjang usianya. Oleh karena itu perlu stimulasi fisik dan mental.
B.     Perkembangan Teknologi
Notohadiningrat, (2006:2) mengatakan , “Teknologi adalah ilmu atau pengetahuan yang diterapkan pada penciptaan barang yang diperlukan atau yang diinginkan manusia. Teknologi juga bisa disebut aplikasi dari prinsip – prinsip keilmuan sehingga menghasilkan sesuatu yang berarti bagi kehidupan manusia. Aplikasi prinsip – prinsip ini dapat dalam lapangan teknik maupun sosial. Melalui aplikasi inilah ilmu menemukan arti sosialnya, bukan hanya demi kepuasan intelektual ilmu semata – mata. Dalam perkembangan kemudian, bukan hanya teknologi yang menggantungkan diri pada penemuan – penemuan sains, melainkan perkembangan sains mengikuti irama perkembangan teknologi.
            Dengan demikian memanfaatkan hasil – hasil inovasi teknologi, peneliti sains semakin berkembang cepat dan berbagai perspektif batu antara ilmu pengetahuan dengan teknologi membuat keduanya tidak bisa dipisahkan. Teknologi dapat membawa dampak positif berupa kemajuan dan kesejahteraan bagi manusia jiga sebaliknya dapat membawa dampak negatif berupa ketimpangan – ketimpangan dalam kehidupan manusia dan lingkungannya yang berakibat kehancuran alam semesta. Netralitas teknologi dapat digunakan untuk kemanfaatan sebesar – besarnya bagi kehidupan manusia atau digunakan untuk kehancuran manusia itu sendiri.
Setiadi, Kama Abdul Hakam dan Ridwan Efendi, (2009:169) menyatakan bahwa teknologi dapat membawa bencana, sebaliknya juga telah terbukti bahwa mereka yang dapat memanfaatkannya, teknologi tersebut dapat menolong mereka dalam meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Teknologi juga mempunyai dua komponen utama yaitu:
1.      Hadware aspect, meliputi peralatan yang memberikan bentuk pola teknologi sebagai objek fisikal atau material.
2.      Software aspect, meliputi sumber informasi yang memberikan penjelasan mengenai hal – hal peralatan fisik atau marerial tersebut.
C.    Perkembangan Teknologi Dalam Pendidikan
1.      Teknologi pada zaman purba
Manusia pada zaman purba sedikitnya telah mengalami teknologi. Hal ini dapat dilihat melalui penemuan mereka tentang cara membuat api, manusia purba mulai membuat barang – barang dari tanah liat yang dapat mereka gunakan untuk menyimpan bahan makanan dengan jalan memanaskan tanah liat tersebut. Kemampuan mereka menciptakan suatu produk yang berupa barang yang tadinya belum ada, serta kemampuan mereka menggunakan produk tersebut untuk tujuan tertentu, merupakan bukti bahwa mereka telah menjadi pelaku teknologi. Kata “teknologi” baru diciptakan orang pada abad ke-18. Kata ini berasal dari kata yunani “techne” yang berarti seni kerajinan. Jadi, kata teknologi mengandung dua pengertian pokok, yakni kegiatan dan produknya.
2.      Perkembangan teknologi didunia islam
Perkembangan teknologi terjadi pada abad ke-9 hingga abad ke-16. Perkembangan teknologi didunia islam meliputi berbagai bidang, antara lain penggunaan air dan angin sebagai sumber energi, irigasi dan bendungan, penggunaan mesin untuk penerangan, pembuatan kapal laut, teknologi kimia, industri tekstil dan kertas, teknologi pangan dan pertanian, serta pertambangan dan metelurgi.
Pada abad ke-9 gilingan padi atau gandum, yang berasal dari batu giling digerakan melalui energi yang berasal dari aliran air diubah menjadi putaran roda dan poros roda.
Pada abad ke-10 sistem irigasi juga dibangun dengan membuat bendungan, agar bisa menyimpan air setelah musim hujan selesai. Dan setelah itu teknologi berkembang menjadi adanya pembuatan granat untuk senjata kemiliteran, membuat kapal laut untuk alat transportasi penyebrangan, pembuatan barang – barang keramik, tumbuhnya industri kecil seperti pembuatan zat warna, kapas, wol dan bahan buku. Dan diikuti dengan berkembangannya teknologi pertanian, teknologi pangan dan teknologi pengawetan, proses teknologi pengawetan dengan cara pengeringan, pengasinan, dan pengasapan.
3.      Perkembangan teknologi dalam abd ke-20
Contohnya komputer, perkembangan teknologi itu sangat cepat. Dalam beberapa bulan saja telah ada generasi komputer berikutnya yang mempunyai kemampuan yang lebih besar lagi. Sejarah perkembangan teknologi beberapa produk seperti berikut ini:
a.       Sinar laser
b.      Pembangkit listrik tenaga nuklir
c.       Serat optik
d.      Satelit komunikasi (Uno dan Nina Lamatenggo, 2010:39-47)
Sejak munculnya yang marak pada era 1980-an, komputer personal telah menjadi sarana kerja yang banyak digunakan dimasyarakat. Penggunaan komputer yang pada awalnya hanya berperan sebagai alat komputasi, kini telah berkembang menjadi sarana yang bersifat serba guna. Sebagai sebuah teknologi, komputer telah membantu manusia dalam melakukan sejumlah aktivitas kehidupan seperti:
a.       Pengolahan kata
b.      Pemrosesan data
c.       Desain dan pengembangan
d.      Komunikasi
e.       Hiburan
Perkembangan teknologi komputer yang pesat telah membuat perangkat komputer mampu menampilkan informasi dalam bentuk multimedia. Multimedia dalam hal ini adalah kemampuan perangkat komputer menampilkan informasi dan pesan dalam bentuk kombinasi teks, gambar, suara, vidio dan animasi. Komputer saat ini juga dapat dipakai sebagai jaringan untuk mencari informasi dan pengetahuan. Jaringan komputer yang disebut dengan istilah internet telah memberi kemungkinan bagi penggunanya untuk saling bertukar dan berbagi informasi dan pengetahuan (Pribadi, dkk, 2010:1.4).
Ratnawati, (2002:178) mengatakan, “pada kondisi – kondisi tertentu komputer juga mendorong keinginan kita untuk membaca dan menulis, membantu mengembangkan keahlian memecahkan persoalan, bahkan tingkat tertentu juga memperbaiki hubungan sosial.
D.       Pengenalan Teknologi Komputer pada Anak Usia Dini
Untuk dapat mengenalkan teknologi komputer pada anak usia dini guru perlu memiliki pengetahuan yang baik tentang potensi teknologi komputer sebagai sarana pembelajaran yang tepat. Dalam pengenalan teknologi komputer guru juga perlu pemahaman yang baik tentang karakteristik anak usia dini, intuk membantu guru lebih mengenal anak pada akhirnya mampu mengenalkan anak usia dini dengan teknologi komputer.
Pengetahuan guru tentang metode pembelajaran juga sangat diperlukan untuk dapat menciptakan pembelajaran yang efektif pada anak usia dini. Dengan pengetahuan yang baik tentang metode pembelajaran, guru akan mampu memilih dan menentukan metode yang tepat yang dapat diaplikasikan untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna pada anak usia dini.
Sebagai sebuah teknologi, penggunaan komputer untuk keperluan pembelajaran tentunya memiliki kelebihan dan keterbatasan. Guru yang bertugas memperkenalkan teknologi komputer kepada anak didik perlu mengetahui kelebihan dan keterbatasan komputer, khususnya jika dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
1.      Kelebihan komputer sebagai sarana untuk belajar dan pembelajaran antara lain:
a.       Siswa dapat mengontrol kegiatan belajarnya sendiri.
b.      Program komputer dapat mencatat secara otomatis prestasi dan hasil belajar siswa.
c.       Dapat digunakan untuk mengelola informasi yang telah diperoleh melalui sebuah proses belajar.
d.      Memberikan pengalaman belajar yang variatif.
e.       Melatih kemampuan individu untuk berpikir secara logis dan sistematis.
2.      Keterbatasan komputer sebagai sarana untuk belajar dan pembelajaran antara lain:
a.       Hanya efektif untuk digunakan dalam mencapai tujuan pembelajaran kognitif atau kemampuan intelektual.
b.      Penggunaanya bersifat individu (Pribadi, dkk, 2010:1.16-1.16).
3.      Pengaruh positif teknologi komputer untuk anak usia dini
Rimm, (2003:16) mengatakan, “komputer bisa membantu anak belajar. Banyak anak prasekolah belajar menggambar dan membaca dengan menggunakan komputer. Mereka juga bisa mengikuti perkembangan teknologi dengan secara teratur menggunakan komputer. Beberapa pengaruh positif teknologi komputer untuk anak usia dini sebagai berikut:
a.       Stimulasi bagi perkembangan antara kordinasi mata dengan ketepatan gerak tangan.
b.      Menstimulasi bagi perkembangan motorik halus anak khususnya daya rangsang pada anak agar anak dapat melatih kemampuan berfikir untuk lebih kreatif.
c.       Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra.
d.      Mendorong anak untuk belajar selain metode verbalitas dalam kata – kata tertulis atau lisan belaka.
e.       Komputer dalam proses belajar, akan melahirkan suasana yang menyenangkan bagi anak.
f.       Anak dapat menjadi lebih tekun dan terpicu untuk belajar berkonsentrasi.
g.      Anak dapat mempunyai bekal persiapan yang pasti memasuki gerbang perguruan tinggi.
h.      Komputer dapat juga digunakan untuk mempermudah menunjukan pengetahuan.
4.      Pengaruh negatif teknologi komputer untuk anak usia dini
Komputer selain untuk membantu belajar dan membantu mendapat informasi untuk anak usia dini. Pengaruh negatif untuk anak usia dini sebagai berikut:
a.       Komputer dapat mengakibatkan mata pada anak menjadi sakit apabila terlalu lama didepan komputer.
b.      Komputer juga dapat mengakibatkan anak malas belajar, apabila anak mengenal permainan game online.
E.       Beberapa Hal yang Harus Diperhatikan Orang Tua
1.      Peran penting orang tua dalam pengenalan teknologi komputer:
a.         Berikan kesempatan pada anak untuk belajar dan berinteraksi dengan komputer sejak dini.
b.        Perhatikan bahwa komputer juga punya efek-efek tertentu, termasuk pada fisik seseorang.
c.         Pilihlah perangkat lunak tertentu yang memang ditujukan untuk anak-anak.
d.        Perhatikan keamanan anak saat bermain komputer dari bahaya listrik.
e.         Carikan anak meja atau kursi yang sesuai dengan bentuk dan ukuran tubuh anak, sehingga anak dapat memakainya dengan mudah dan nyaman.
2.      Untuk mengantisipasi dampak negatif dari teknologi komputer
Saputri, (2011) mengatakan “Demi mencegah dampak negatif teknologi komputer untuk anak usia dini, orang tua harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
a.       Orangtualah yang seharusnya mengenalkan komputer pada anak, bukan orang lain. Mengenalkan komputer berarti pula mengenalkan manfaatnya dan tujuan penggunaan komputer.
b.      Gunakan software yang dirancang khusus untuk melindungi ‘kesehatan’ anak.Misalnya saja program nany chip atau parents lock yang dapat memproteksi anak denganmengunci segala akses yang berbau seks dan kekerasan.
c.       Letakkan komputer di ruang publik rumah, seperti perpustakaan, ruang keluarga, dan bukan di dalam kamar anak. Meletakkan komputer di dalam kamar anak, akan mempersulit orangtua dalam hal pengawasan. Anak bisa leluasa mengakses situs porno atau menggunakan games yang berbau kekerasaan dan sadistis di dalam kamar terkunci. Bila komputer berada di ruang keluarga, keleluasaannya untuk melanggar aturan pun akan terbatas karena ada anggota keluarga yang lalu lalang.
d.      Pengaturan waktu ini perlu dilakukan agar anak tidak berpikir bahwa bermain komputer adalah satu-satunya kegiatan yang menarik bagi anak. Pengaturan ini perlu diperhatikan secara ketat oleh orangtua, setidaknya sampai anak berusia 12 tahun.

BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
1.      Pada pengaruh perkembangan IPTEK untuk anak usia dini, perkembangan pengenalan IPTEK pada anak usia dini adalah informasi yang diberikan oleh orang tua dan guru atau lembaga pendidikan dalam rangka mengantisipasi pada era teknologi dan informasi yang mulai diimplementasikan pada dunia pendidikan. Teknologi pada anak usia dini ini berupa perangkat teknologi komputer misalnya software yang berkaitan dengan teknologi informasi pendidikan untuk membantu dalam kegiatan pembelajaran.
2.      Memanfaatkan kemajuan dalam bidang teknologi informasi untuk kepentingan kegiatan pembelajaran juga memerlukan pertimbangan. Seperti yang berkenaan dengan biaya investasi, efektifitas pembelajaran, sikap dan kesiapan tenaga pengajar.
3.      Pada saat ini teknologi informasi yang masuk dalam dunia pendidikan dapat digolongkan kedalam kedua macam sistem. Pertama adalah sistem perangkat komputer dan kedua adalah dalam sistem jaringan berupa internet. Kedua sistem ini berkaitan dengan lainnya sehingga merupakan satu kesatuan. Usaha pembaharuan dalam pembelajaran telah menggugah sebagian hati nurani yang mengerti arti penting pendidikan yang diakui memiliki peranan yang sentral yang strategis dalam pengembangan sumber daya manusia.
B.       Saran
1.      Guru seharusnya menyediakan tantangan, lingkungan pembelajaran yang tepat dan kreatif memilih software yang bermanfaat untuk meningkatkan perkembangan dan pembelajaran anak.
2.      Komputer mestinya diatur dengan software yang sesuai dengan perkembangan dan ditempatkan dalam lingkungan yang memungkinkan anak menggunakan berbagai panca indra dan mengundang mereka untuk kegiatan eksplorasi dan penemuan.
3.      Sebaiknya guru juga berperan sebagi instruktur, pelatih, model dan pengritik. Ketika komputer baru diperkenalkan pada awal pembelajaran, dimana anak membutuhkan waktu untuk akrab, dan nyaman dengan teknologi tersebut.