PENGARUH
PERKEMBANGAN IPTEK
UNTUK ANAK
USIA DINI
Disusun guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa
Indonesia
Dosen Pengampu : Laili Etika Rahmawati, S.Pd, M.Pd.
Disusun oleh
:
Agari Regen Kuncoro
A520100017
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2011
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pada masa era globalisasi teknologi merupakan salah
satu sarana yang tidak lepas pada kehidupan sehari – hari untuk melakukan
aktivitas. Jadi, dalam masa era globalisasi seperti sekarang ini, setuju atau
tidak, mau atau tidak mau, kita harus berhubungan dengan teknologi khususnya
teknologi informasi. Hal ini disebabkan karena teknologi tersebut mempengaruhi
kehidupan kita sehari – hari. Oleh karena itu, sebaiknya tidak “gagap” terhadap
perkembangan teknologi informasi. Banyak hasil penelitian menunjukan bahwa
siapa yang terlambat menguasai informasi, maka terlambat pula memperpleh
kesempatan untuk maju.
Atas dasar kreativitas akalnya, manusia mengembangkan
IPTEK dalam rangka untuk mengolah SDA yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Pengembangan IPTEK harus didasarkan terhadap moral dan kemanusiaan yang adil
dan beradab, agar semua masyarakat mengecam IPTEK secara merata. Begitu
juga diharapkan SDM-nya bisa lebih baik lagi, apalagi banyak kemudahan yang
akan kita dapatkan. Namun, berbanding terbalik dengan realita yang ada karena
semakin canggih perkembangan teknologi, telah membuat masyarakat menjadi malas
yang disebabkan oleh kemudahan – kemudahan yang ada tersebut. Ambil saja salah
satu contoh perkembangan IPTEK dibidang telekomunikasi. Zaman dahulu handphone itu sangat langka karena
harganya yang mahal berbeda dengan sekarang harga handphone sudah sangat murah dan menjangkau lapisan menengah
kebawah.
Hampir dalam semua kegiatan, manusia memanfaatkan
teknologi, baik yang sederhana maupun yang canggih. Penciptaan teknologi,
sesuai dengan esensinya, dilakukan untuk memudahkan kegiatan hidup manusia.
Walaupun mampu memberikan kontribusi positif, dampak dari penciptaan sebuah
teknologi sering pula memberi warna negatif tehadap hidup manusia. Manusia
harus memandang teknologi sebagai sesuatu yang bersifat netral yaitu sarana
yang dapat membantu untuk melaksanakan tugas dan aktivitas pekerjaan. Demikian
pula halnya dengan komputer yang merupakan teknologi yang berkembang pesat,
yang terbukti telah banyak membantu meningkatkan kinerja manusia.
Di masa depan perkembangan teknologi komputer akan
berlangsung semakin pesat. Hal ini mengharuskan masyarakat untuk lebih mengenal
dan bahkan mampu memanfaatkan teknologi tersebut dalam aktivitas kehidupan
mereka.
Guru dan pendidik perlu menyiapkan siswa agar mengenal
penggunaan teknologi komputer. Pengenalan teknologi komputer sejak usia dini
akan mendorong anak untuk berani menggunakannya. Di masa depan mereka akan
lebih mampu menguasai teknologi yang diperlukan untuk mendukung penyelesaian
tugas dan pekerjaan. Untuk mencapai sasaran guru perlu memiliki computer literacy – pengetahuan dan
keterampilan dalam menggunakan komputer dan juga kemampuan mengajarkan
teknologi tersebut kepada peserta didik. Dalam hal ini peserta didik adalah
anak usia dini (Pribadi, dkk. 2010:1.1).
B.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh
perkembangan IPTEK untuk anak usia dini?
2. Bagaimana cara guru
mengenalkan komputer untuk PAUD?
C.
Tujuan
1. Mengetahui dan
memahami pengaruh perkembangan IPTEK untuk anak usia dini.
2. Mengetahui cara guru
yang baik dalam mengenalkan komputer pada PAUD.
D.
Manfaat
Adapun
manfaat yang kita peroleh dari membaca makalah ini sebagai berikut:
1. Manfaat bagi orang
tua:
a. Menambah wawasan
dalam memperkenalkan teknologi komputer kepada anak.
b. Dapat mempermudah
untuk mendapatkan informasi tentang PAUD.
2. Manfaat bagi pendidik
atau guru:
a. Mempermudah
guru untuk memperkenalkan teknologi komputer kepada peserta didik.
b. Dapat mempermudah
guru untuk mendapatkan informasi tentang pendidikan.
3. Manfaat bagi anak
didik:
a. Anak dapat
menggunakan teknologi komputer dengan baik.
b. Untuk menyiapkan anak
menghadapi masa depan era teknologi komputer.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pendidikan Anak Usia Dini.
Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang
pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya
pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun
yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan intuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan
dalam memasuki pendidikan lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, non
formal, dan informal (Hasan, 2009:15).
Pendidikan anak usia dini adalah juga sebagai
investasi yang amat besar bagi keluarga dan anak bangsa. Anak – anak kita
adalah generasi penerus keluarga dan sekaligus penerus bangsa. Anak – anak
sebagai penerus bangsa, merekalah yang kelak membangun bangsa indonesia menjadi
bangsa yang maju, yang tidak ketinggalan dari bangsa lain. Dengan kata lain
masa depan bangsa sangat ditentukan oleh pendidikan yang diberikan kepada anak
– anak kita (Suyanto, 2005:3).
Tujuan pendidikan anak usia dini untuk mengembangkan
seluruh potensi anak agar kelak dapat berfungsi sebagai manusia yang utuh
sesuai falsafah suatu bangsa. Anak usia dini adalah individu yang mengalami
proses pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Bahkan dikatakan sebagai
lompatan perkembangan. Karena itulah anak usia dini dikatakan sebagai usia
keemasan yaitu usia yang sangat berharga dibanding usia – usia selanjutnya.
Berbagai setudi yang dilakukan para ahli menyimpulkan bahwa pendidikan anak
usia dini dapat memperbaiki prestasi dan meningkatkan produktivitas kerja masa
dewasanya.
Begitu pentingnya masa usia dini ini, sampai – sampai
(Sigmund Freud dalam Yusuf L.N., dan Nani M. Sugandi, 2011:48) berpendapat
bahwa “Child is father of man” ( anak
adalah ayah dari manusia), artinya masa anak sangat berpengaruh terhadap
perkembangan kepribadian masa dewasa seseorang.
Para peneliti membuktikan bahwa 50% kemampuan belajar
manusia ditentukan dalam empat tahun pertama, dan seseorang membentuk 30% yang
lain sebelum mencapai delapan tahun. Ini tidak berarti bahwa seseorang menyerap
50% pengetahuan, 50% kebijaksanaan, atau 50% kecerdasan pada ulang tahun yang
ke empat. Namun ini berarti tahun pertama, seseorang membentuk jalur – jalur
belajar utama didalam otak dan menyerap sejumlah informasi dalam empat tahun
pertama, serta seluruh pembelajaran berikutnya akan terbentuk dari dasar
tersebut. Anak usia dini memiliki karakteristik yang khas baik secara fisik,
psikis, sosial, moral dan sebagainya. Masa anak usia dini juga masa yang paling
penting untuk sepanjang hidupnya sebab masa usia dini adalah masa pembentukan
fondasi dan dasar kepribadian yang akan menentukan pengalaman anak selanjutnya.
Sedemikian penting usia anak maka diperlukan pemahaman tentang karakteristik anak
usia dini.
(Soehudin dalam Purwaningsih, 2011:2) menyatakan
karakteristik anak usia dini sebagai berikut:
1. Anak bersifat unik
2. Anak bersifat aktif
dan energik
3. Anak mengekpresikan
perilakunya secara spontan
4. Anak bersifat egosentris
5. Anak memiliki rasa
eksploratif
6. Anak memiliki rasa
ingin tahu yang kuat
7. Anak mudah frustasi
8. Anak masih kurang
pertimbangan
9. Anak memiliki daya
perhatian
10. Anak umumnya kaya dan fantasi
11. Anak merupakan usia belajar yang paling
potensial
Beberapa hal menjadi alasan pentingnya memahami
karakteristik anak usia dini. Sebagian dari alasan tersebut dapat diuraikan
sebagaimana berikut:
a. Usia
dini merupakan usia yang paling penting dalam tahap perkembangan manusia, sebab
usia tersebut merupakan periode diletakkannya dasar struktur kepribadian yang
dibangun untuk sepanjang hidupnya. Oleh karena itu perlu pendidikan dan
pelayanan yang tepat.
b. Pengalaman
awal sangat penting, sebab dasar awal cenderung bertahan dan akan mempengaruhi
sikap dan perilaku anak sepanjang hidupnya, disamping itu dasar awal akan cepat
berkembang menjadi kebiasaan. Oleh karena itu perlu pemberian pengalaman awal
yang positif.
c. Perkembangan
fisik dan mental mengalami kecepatan yang luar biasa, dibanding dengan
sepanjang usianya. Oleh karena itu perlu stimulasi fisik dan mental.
B.
Perkembangan Teknologi
Notohadiningrat, (2006:2) mengatakan , “Teknologi
adalah ilmu atau pengetahuan yang diterapkan pada penciptaan barang yang
diperlukan atau yang diinginkan manusia. Teknologi juga bisa disebut aplikasi
dari prinsip – prinsip keilmuan sehingga menghasilkan sesuatu yang berarti bagi
kehidupan manusia. Aplikasi prinsip – prinsip ini dapat dalam lapangan teknik
maupun sosial. Melalui aplikasi inilah ilmu menemukan arti sosialnya, bukan
hanya demi kepuasan intelektual ilmu semata – mata. Dalam perkembangan
kemudian, bukan hanya teknologi yang menggantungkan diri pada penemuan –
penemuan sains, melainkan perkembangan sains mengikuti irama perkembangan
teknologi.
Dengan demikian memanfaatkan hasil – hasil inovasi teknologi, peneliti sains
semakin berkembang cepat dan berbagai perspektif batu antara ilmu pengetahuan
dengan teknologi membuat keduanya tidak bisa dipisahkan. Teknologi dapat
membawa dampak positif berupa kemajuan dan kesejahteraan bagi manusia jiga
sebaliknya dapat membawa dampak negatif berupa ketimpangan – ketimpangan dalam
kehidupan manusia dan lingkungannya yang berakibat kehancuran alam semesta.
Netralitas teknologi dapat digunakan untuk kemanfaatan sebesar – besarnya bagi
kehidupan manusia atau digunakan untuk kehancuran manusia itu sendiri.
Setiadi, Kama Abdul Hakam dan Ridwan Efendi,
(2009:169) menyatakan bahwa teknologi dapat membawa bencana, sebaliknya juga
telah terbukti bahwa mereka yang dapat memanfaatkannya, teknologi tersebut dapat
menolong mereka dalam meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Teknologi juga
mempunyai dua komponen utama yaitu:
1. Hadware aspect, meliputi peralatan yang memberikan bentuk pola
teknologi sebagai objek fisikal atau material.
2. Software aspect, meliputi sumber informasi yang memberikan
penjelasan mengenai hal – hal peralatan fisik atau marerial tersebut.
C.
Perkembangan Teknologi Dalam Pendidikan
1. Teknologi pada zaman
purba
Manusia pada zaman purba sedikitnya telah mengalami
teknologi. Hal ini dapat dilihat melalui penemuan mereka tentang cara membuat
api, manusia purba mulai membuat barang – barang dari tanah liat yang dapat
mereka gunakan untuk menyimpan bahan makanan dengan jalan memanaskan tanah liat
tersebut. Kemampuan mereka menciptakan suatu produk yang berupa barang yang
tadinya belum ada, serta kemampuan mereka menggunakan produk tersebut untuk
tujuan tertentu, merupakan bukti bahwa mereka telah menjadi pelaku teknologi.
Kata “teknologi” baru diciptakan orang pada abad ke-18. Kata ini berasal dari
kata yunani “techne” yang berarti seni kerajinan. Jadi, kata teknologi
mengandung dua pengertian pokok, yakni kegiatan dan produknya.
2. Perkembangan
teknologi didunia islam
Perkembangan teknologi terjadi pada abad ke-9 hingga
abad ke-16. Perkembangan teknologi didunia islam meliputi berbagai bidang,
antara lain penggunaan air dan angin sebagai sumber energi, irigasi dan
bendungan, penggunaan mesin untuk penerangan, pembuatan kapal laut, teknologi
kimia, industri tekstil dan kertas, teknologi pangan dan pertanian, serta
pertambangan dan metelurgi.
Pada abad ke-9 gilingan padi atau gandum, yang berasal
dari batu giling digerakan melalui energi yang berasal dari aliran air diubah
menjadi putaran roda dan poros roda.
Pada abad ke-10 sistem irigasi juga dibangun dengan
membuat bendungan, agar bisa menyimpan air setelah musim hujan selesai. Dan
setelah itu teknologi berkembang menjadi adanya pembuatan granat untuk senjata
kemiliteran, membuat kapal laut untuk alat transportasi penyebrangan, pembuatan
barang – barang keramik, tumbuhnya industri kecil seperti pembuatan zat warna,
kapas, wol dan bahan buku. Dan diikuti dengan berkembangannya teknologi
pertanian, teknologi pangan dan teknologi pengawetan, proses teknologi
pengawetan dengan cara pengeringan, pengasinan, dan pengasapan.
3. Perkembangan
teknologi dalam abd ke-20
Contohnya komputer, perkembangan teknologi itu sangat
cepat. Dalam beberapa bulan saja telah ada generasi komputer berikutnya yang
mempunyai kemampuan yang lebih besar lagi. Sejarah perkembangan teknologi
beberapa produk seperti berikut ini:
a. Sinar laser
b. Pembangkit listrik
tenaga nuklir
c. Serat optik
d. Satelit komunikasi
(Uno dan Nina Lamatenggo, 2010:39-47)
Sejak munculnya yang marak pada era 1980-an, komputer
personal telah menjadi sarana kerja yang banyak digunakan dimasyarakat.
Penggunaan komputer yang pada awalnya hanya berperan sebagai alat komputasi,
kini telah berkembang menjadi sarana yang bersifat serba guna. Sebagai sebuah teknologi,
komputer telah membantu manusia dalam melakukan sejumlah aktivitas kehidupan
seperti:
a. Pengolahan kata
b. Pemrosesan data
c. Desain dan
pengembangan
d. Komunikasi
e. Hiburan
Perkembangan teknologi komputer yang pesat telah
membuat perangkat komputer mampu menampilkan informasi dalam bentuk multimedia.
Multimedia dalam hal ini adalah kemampuan perangkat komputer menampilkan
informasi dan pesan dalam bentuk kombinasi teks, gambar, suara, vidio dan
animasi. Komputer saat ini juga dapat dipakai sebagai jaringan untuk mencari
informasi dan pengetahuan. Jaringan komputer yang disebut dengan istilah
internet telah memberi kemungkinan bagi penggunanya untuk saling bertukar dan
berbagi informasi dan pengetahuan (Pribadi, dkk, 2010:1.4).
Ratnawati, (2002:178) mengatakan, “pada kondisi –
kondisi tertentu komputer juga mendorong keinginan kita untuk membaca dan
menulis, membantu mengembangkan keahlian memecahkan persoalan, bahkan tingkat
tertentu juga memperbaiki hubungan sosial.
D.
Pengenalan Teknologi Komputer pada Anak Usia Dini
Untuk dapat mengenalkan teknologi komputer pada anak
usia dini guru perlu memiliki pengetahuan yang baik tentang potensi teknologi
komputer sebagai sarana pembelajaran yang tepat. Dalam pengenalan teknologi
komputer guru juga perlu pemahaman yang baik tentang karakteristik anak usia
dini, intuk membantu guru lebih mengenal anak pada akhirnya mampu mengenalkan
anak usia dini dengan teknologi komputer.
Pengetahuan guru tentang metode pembelajaran juga
sangat diperlukan untuk dapat menciptakan pembelajaran yang efektif pada anak
usia dini. Dengan pengetahuan yang baik tentang metode pembelajaran, guru akan
mampu memilih dan menentukan metode yang tepat yang dapat diaplikasikan untuk
menciptakan pembelajaran yang bermakna pada anak usia dini.
Sebagai sebuah teknologi, penggunaan komputer untuk
keperluan pembelajaran tentunya memiliki kelebihan dan keterbatasan. Guru yang
bertugas memperkenalkan teknologi komputer kepada anak didik perlu mengetahui
kelebihan dan keterbatasan komputer, khususnya jika dimanfaatkan untuk
keperluan pembelajaran.
1. Kelebihan komputer
sebagai sarana untuk belajar dan pembelajaran antara lain:
a. Siswa dapat
mengontrol kegiatan belajarnya sendiri.
b. Program komputer
dapat mencatat secara otomatis prestasi dan hasil belajar siswa.
c. Dapat digunakan
untuk mengelola informasi yang telah diperoleh melalui sebuah proses belajar.
d. Memberikan pengalaman
belajar yang variatif.
e. Melatih
kemampuan individu untuk berpikir secara logis dan sistematis.
2. Keterbatasan komputer
sebagai sarana untuk belajar dan pembelajaran antara lain:
a. Hanya efektif
untuk digunakan dalam mencapai tujuan pembelajaran kognitif atau kemampuan
intelektual.
b. Penggunaanya bersifat
individu (Pribadi, dkk, 2010:1.16-1.16).
3. Pengaruh positif
teknologi komputer untuk anak usia dini
Rimm, (2003:16) mengatakan, “komputer bisa membantu
anak belajar. Banyak anak prasekolah belajar menggambar dan membaca dengan
menggunakan komputer. Mereka juga bisa mengikuti perkembangan teknologi dengan
secara teratur menggunakan komputer. Beberapa pengaruh positif teknologi komputer
untuk anak usia dini sebagai berikut:
a. Stimulasi bagi
perkembangan antara kordinasi mata dengan ketepatan gerak tangan.
b. Menstimulasi bagi
perkembangan motorik halus anak khususnya daya rangsang pada anak agar anak
dapat melatih kemampuan berfikir untuk lebih kreatif.
c. Mengatasi
keterbatasan ruang, waktu dan daya indra.
d. Mendorong anak untuk
belajar selain metode verbalitas dalam kata – kata tertulis atau lisan belaka.
e. Komputer dalam
proses belajar, akan melahirkan suasana yang menyenangkan bagi anak.
f. Anak dapat
menjadi lebih tekun dan terpicu untuk belajar berkonsentrasi.
g. Anak dapat mempunyai
bekal persiapan yang pasti memasuki gerbang perguruan tinggi.
h. Komputer dapat juga
digunakan untuk mempermudah menunjukan pengetahuan.
4. Pengaruh negatif
teknologi komputer untuk anak usia dini
Komputer selain untuk membantu belajar dan membantu
mendapat informasi untuk anak usia dini. Pengaruh negatif untuk anak usia dini
sebagai berikut:
a. Komputer dapat
mengakibatkan mata pada anak menjadi sakit apabila terlalu lama didepan
komputer.
b. Komputer juga dapat
mengakibatkan anak malas belajar, apabila anak mengenal permainan game online.
E.
Beberapa Hal yang Harus Diperhatikan Orang Tua
1. Peran penting orang
tua dalam pengenalan teknologi komputer:
a. Berikan
kesempatan pada anak untuk belajar dan berinteraksi dengan komputer sejak dini.
b. Perhatikan
bahwa komputer juga punya efek-efek tertentu, termasuk pada fisik seseorang.
c. Pilihlah
perangkat lunak tertentu yang memang ditujukan untuk anak-anak.
d. Perhatikan
keamanan anak saat bermain komputer dari bahaya listrik.
e. Carikan
anak meja atau kursi yang sesuai dengan bentuk dan ukuran tubuh anak, sehingga
anak dapat memakainya dengan mudah dan nyaman.
2. Untuk mengantisipasi
dampak negatif dari teknologi komputer
Saputri, (2011) mengatakan “Demi mencegah dampak
negatif teknologi komputer untuk anak usia dini, orang tua harus memperhatikan
beberapa hal sebagai berikut:
a. Orangtualah
yang seharusnya mengenalkan komputer pada anak, bukan orang lain. Mengenalkan
komputer berarti pula mengenalkan manfaatnya dan tujuan penggunaan komputer.
b. Gunakan software yang
dirancang khusus untuk melindungi ‘kesehatan’ anak.Misalnya saja program nany
chip atau parents lock yang dapat memproteksi anak denganmengunci segala akses
yang berbau seks dan kekerasan.
c. Letakkan
komputer di ruang publik rumah, seperti perpustakaan, ruang keluarga,
dan bukan di dalam kamar anak. Meletakkan komputer di dalam kamar anak,
akan mempersulit orangtua dalam hal pengawasan. Anak bisa leluasa mengakses
situs porno atau menggunakan games yang berbau kekerasaan dan sadistis di dalam
kamar terkunci. Bila komputer berada di ruang keluarga, keleluasaannya untuk
melanggar aturan pun akan terbatas karena ada anggota keluarga yang lalu
lalang.
d. Pengaturan waktu ini
perlu dilakukan agar anak tidak berpikir bahwa bermain komputer adalah
satu-satunya kegiatan yang menarik bagi anak. Pengaturan ini perlu diperhatikan
secara ketat oleh orangtua, setidaknya sampai anak berusia 12 tahun.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Pada pengaruh
perkembangan IPTEK untuk anak usia dini, perkembangan pengenalan IPTEK pada
anak usia dini adalah informasi yang diberikan oleh orang tua dan guru atau
lembaga pendidikan dalam rangka mengantisipasi pada era teknologi dan informasi
yang mulai diimplementasikan pada dunia pendidikan. Teknologi pada anak usia
dini ini berupa perangkat teknologi komputer misalnya software yang berkaitan
dengan teknologi informasi pendidikan untuk membantu dalam kegiatan
pembelajaran.
2. Memanfaatkan kemajuan
dalam bidang teknologi informasi untuk kepentingan kegiatan pembelajaran juga
memerlukan pertimbangan. Seperti yang berkenaan dengan biaya investasi,
efektifitas pembelajaran, sikap dan kesiapan tenaga pengajar.
3. Pada saat ini
teknologi informasi yang masuk dalam dunia pendidikan dapat digolongkan kedalam
kedua macam sistem. Pertama adalah sistem perangkat komputer dan kedua adalah
dalam sistem jaringan berupa internet. Kedua sistem ini berkaitan dengan
lainnya sehingga merupakan satu kesatuan. Usaha pembaharuan dalam pembelajaran
telah menggugah sebagian hati nurani yang mengerti arti penting pendidikan yang
diakui memiliki peranan yang sentral yang strategis dalam pengembangan sumber
daya manusia.
B.
Saran
1. Guru seharusnya
menyediakan tantangan, lingkungan pembelajaran yang tepat dan kreatif memilih
software yang bermanfaat untuk meningkatkan perkembangan dan pembelajaran anak.
2. Komputer mestinya
diatur dengan software yang sesuai dengan perkembangan dan ditempatkan dalam
lingkungan yang memungkinkan anak menggunakan berbagai panca indra dan
mengundang mereka untuk kegiatan eksplorasi dan penemuan.
3. Sebaiknya guru juga
berperan sebagi instruktur, pelatih, model dan pengritik. Ketika komputer baru
diperkenalkan pada awal pembelajaran, dimana anak membutuhkan waktu untuk
akrab, dan nyaman dengan teknologi tersebut.